Pengertian Alinea
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang
saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf
juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis
menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema
pembicaraan. Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau
karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat
kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan)
beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti
penyajian seperti paragraf pertama.
Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat,
kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik),
kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi
satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu
paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat
diungkapkan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea
biasanya dibuat dibaris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat
menjorok ke dalam. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph,
yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung
gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang
hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan
tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab
formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.
Tujuan pembentukan
alinea
1. Memudahkan
pengertian dan pemahaman terhadap satu tema.
2. Memisahkan dan
menegaskan perhentian secara wajar dan normal.
Unsur-unsur alinea
Alinea memiliki beberapa unsur,yaitu :
1. Transisi (berupa
kata,kelompok kata,atau kalimat)
Transisi adalah mata rantai penghubung antar alinea.
Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang
berdekatan.Kata-kata tradisional merupakan petunjuk bagi pembaca kearah mana ia
sedang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah suatu alinea baru bergerak
searah dengan ide pokok sebelumnya. Oleh karena itu, beberapa orang sering
mengatakan bahwa transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi dan kesatuan
antar bab, antar subbab, dan antar alinea dalam suatu karangan.
Transisi tidak harus selalu ada dalam setiap alinea.
Kehadiran transisi dalam alinea bergantung pada pertimbangan pengarang. Bila
pengarang merasa perlu ada transisi demi kejelasan informasi, transisi wajar
ada. Sebaliknya, bila pengarang bisa mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih
tanpa transisi, transisi tidak perlu hadir dalam alinea tersebut. Transisi
tidak hanya terdapat pada alinea, tetapi terdapat juga dalam kalimat, antar
alinea,antar subbab, antar bab. Bila transisi terdapat antar subbab, transisi
berfungsi menghubungkn ide pokok dalam subbab tersebut. Bila transisi terdapat
pada antarbab, transisi berfungsi sebagai jembatan penghubung ide pokok dalam
bab yang berdekatan tersebut. Ada dua cara untuk mewujudkan hubungan di antara
dua alinea. Pertama, secara implicit. Kedua, secara eksplisit. Hubungan
implicit tidak dinyatakan oleh penanda transisi tertentu. Walaupun demikian,
hubungan antaralinea masih dapat dirasakan. Hubungan eksplisit dinyatakan oleh
alat penanda transisi tertentu,seperti :
• kata,termasuk
di dalamnya kelompok kata;
• kalimat.
2. Topik/ tema/
gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang
pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya
tulis. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam
membuat suatu tulisan. Beberapa sumber mengatakan, pengertian tema dalam
karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang
telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu sendiri.
Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah
suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari
segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topic yang akan
dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi.
Hasil perumusan tema bisa dinyatakan dalah sebuah kalimat singkat, tetapi dapat
pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan
kadang-kadang ringkasan.
Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan
disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema
dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan
gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga
kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalama hubungan antara kalimat
topic dan alinea. Kalimat topic merupakan tema dari alinea itu, sedangkan
kalimat lain hanya berfungsi untuk memperjelas kalimat topic atau tema alinea
tersebut.
3. Kalimat utama
atau pikiran utama
Menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan atau
pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung
pikiran utama disebut kalimat utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal
paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf.
4. Kalimat penjelas
Gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Gasasan
penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung
gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
Unsur-unsur alinea juga dapat
digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Gagasan Utama
Gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Gagasan
utama berada pada kalimat topik (kalimat utama). Kalimat utama inilah yang
menjadi tumpuan pengembangan paragraf. Suatu kalimat dikatakan sebagai kalimat
utama apabila pernyataan di dalamnya merupakan rangkuman ataupun gagasan
menyeluruh yang dapat mewakili pernyataan-pernyataan lain dalam paragraf itu.
Ciri-ciri kalimat yang berisi gagasan utama ditandai antara
lain dengan kata kunci seperti sebagai kesimpulan ... ; yang penting ... ;
jadi, ... ; dengan demikian, ... ; intinya ... ; pada dasarnya ... ; dll.
2. Gagasan Penjelas
Gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama. Ciri-ciri
kalimat penjelas umumnya berisikan:
• Contoh-contoh
• Peristiwa
ilustratif
•
Uraian-uraian kecil
•
Kutipan-kutipan
• Gambaran
yang bersifat parsial (menyeluruh)
Ciri-ciri kalimat utama dan kalimat penjelas
Kalimat Utama/Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga
diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat utama adalah
kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi
suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat
lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. Kalimat utama yang diletakkan di awal
paragraf biasa kita sebut dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat pokok
yang diletakkan di akhir paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. Adapun
ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus
mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih
lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri
sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat
maupun kata penghubung intrakalimat.
• Contoh
paragraf deduktif
PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional.
Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja
di portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah
sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.
• Contoh
paragraf induktif
Kalau ditanya rencana masa depan, banyak remaja menjawab
asal-asalan. Mereka tidak punya greget dalam menatap masa depan, mereka sebagai
air, mengikuti aliran tanpa berperan mengarahkan air itu. Tanpa motivasi, tanpa
perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannya pun rendah.
Kalimat Penjelas
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya
terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran
atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa
rincian, keterangan, contoh dll. Selain itu, kalimat penjelas berarti apabila
dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf. Kemudian kalimat penjelas
sering memerlukan bantuan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat
maupun kata penghubung intrakalimat.
Macam-macam alinea
Menurut fungsinya :
• Alinea pembuka
a. membuka suatu
karangan
b. menarik minat
dan perhatian pembaca
c. menyiapkan
pikiranpembaca
• 2. Alinea
penghubung
Semua alinea yang
terdapat diantara alinea pembuka dengan alinea penutup.
• 3. Alinea
penutup
a. mengakhiri
karangan/bagian karangan
b. mengandung
kesimpulan yang bulat dan betul-betul mengakhiri uraian
c. menimbulkan
banyak kesan
Menurut posisi kalimat topik
• 1. Alinea
Deduktif
Bila kalimat pokok ditempat pada bagian awal alinea akan
terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea yang menyajikan pokok permasalahan
terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau
gagasan alinea (urutan umum-khusus).
• 2. Alinea
Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir alinea akan
terbentuk alinea induktif, yaitu alinea yang menyajikan penjelasan terlebih
dahulu, barulah dia
• 3. Alinea
Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir
alinea, terbentuklah alinea campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir
alinea umumnya menegasakan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal
alinea.
• 4. Alinea
Penuh Kalimat Topik
Semua kalimatnya penting. Alinea semacam ini sering dijumpai
dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan
fiksi.
Contoh paragraf penuh kalimat topik :
" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan
rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah
terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah.
Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."
Berdasarkan isinya
• 1. Alinea
persuatif
Isi alinea ini mempromosikan sesuatu dengan cara
mempengaruhi atau mengajak pembaca.
Contoh:
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang
masyarakatnya pada umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak
sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi.
Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan
terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor
tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan
akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor
beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus meng impor
beras.
Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang
bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi.
Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti jagung dan
ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan
dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.
• 2. Alinea
argumentatif
Isi alinea ini membahas satu masalah dengan bukti-bukti
alasan yang mendukung. Paragraf argumentasi mempunyai dua pola pengembangan,
yaitu sebagai berikut:
1. Sebab ke Akibat,
yaitu jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari peristiwa
yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek
atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
2. Akibat ke Sebab,
merupakan kebalikan dari pola pengembangan paragraf argumentasi yang
sebelumnya. Paragraf ini dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap
sebagai akibat lalu bergerak menuju hal-hal yang dianggap sebagai penyebab
masalah tadi.
Contoh Paragraf Argumentasi Sebab Akibat
“Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju
mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa
pendidikan di indonesia adalah pendidikan yang sangat mahal dan tak terjangkau
bagi masyarakat tak mampu. Pada tahun 2010 saja terdapat 1,08 juta siswa SD
hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal diperkirakan menjadi
sebab tingginya angka putus sekolah di tahun 2010 tersebut.”
Contoh Paragraf Argumentasi Akibat Sebab
“Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar
yang dihadapi oleh umat manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari
kita selalu disuguhi dengan berita-berita tentang berbagai macam bencana alam
seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan berbagai macam bencana alam lain
yang telah memakan banyak sekali korban baik harta maupun nyawa.
Bencana-bencana alam "buatan" yang sering terjadi saat ini, tak lain
dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian besar manusia modern yang
tidak ramah lingkungan.”
• 3. Alinea
naratif
Isi alinea ini menuturkan peristiwa atau keadaan kedalam
bentuk cerita.
Contoh:
“Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama
sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh
keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga.
Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah
berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang
perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika
sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis
dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku.
Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air
dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas
rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana,
aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang
indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai
sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.”
• 4. Alinea
deskriptif
Isi alinea ini melukiskan atau menggambarkan sesesuatu
dengan bahasa.
Contoh:
“Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai
Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti
menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih
lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang
menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa
memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir
serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin
membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika
bibirku terkena percikan. menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman.
Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung.
• 5. Alinea
ekspositoris
Isi alinea ini memaparkan sesuatu fakta atau kejadian
tertentu.
Contoh:
“Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang
terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis
merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai
lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai
keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain
ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai,
gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh
pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun
pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang
disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung
belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari
parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain
pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga
ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur
ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga
udara/aeromodeling.”
Pengembangan Alinea
Metode-metode pengembangan paragraf sesuai dengan dasar
pembentuk alenia.
1. Klimaks dan
Anti-Klimaks
Perkembangan gagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun
dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama diperinci dengan
sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya,
berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling
tinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Variasi dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis
mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya,
kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah
hingga yang paling rendah.
2. Sudut Pandang
Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat dari mana
seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang juga mencakup pengertian
bagaimana pandangan dan anggapan penulis terhadap subjek yang sedang
digarapnya.
3. Perbandingan dan.
Pertentangan
Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah
suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua
orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu
4. Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan membuat perbedaan antara
dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang
berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tesebut
sebagai ilustrasi.
5. Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau
perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan
dari sesuatu peristiwa atau kejadian. Untuk menyusun proses, pertama penulis
harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh. Kedua, ia harus membagi
proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini
berlangsung dalam waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan
mengurutkannya secara kronologis. Ketiga, sesudah melakukan pembagian, harus
dijelaskan tiap tahap-tahap secaradetail dan tegas sehingga pembaca dapat
melihat seluruh prose situ dengan jelas.
6. Sebab – Akibat
Pengembangan alenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan
pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai
gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Tetapi data
juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya
akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perincian.
7. Umum – Khusus
Cara umum-khusus dan khusus-umum merupakan cara yang paling
umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur.
Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada awal alenia, dan
perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua,
dikemukakan perincian-perincianya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya.
Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif.
8. Klasifikasi
Yang dimaksud dengan klafisikasi adalah sebuah proses untuk
mengelompokan gagasan-gagasan yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan
tertentu. Oleh sebab itu, Klasifikasi tertuju pada dua arah yang berlawanan
yaitu:
• Mempersatukan
satuan-satuan ke dalam suatu kelompok.
• Memisahkan
kesatuan tadi dari kelompok yang lain.
Yang dimaksud dengan definisi dalam pembentukan sebuah
alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap
sebuah istilah atau hal.
Source :
• http://imeldarickyayudibyanto.blogspot.co.id/2013/11/alinea.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar